Sejarah hidup mirza ghulam ahmad biography

  • Ahmadiyah is a religious movement in islam founded by Mirza Ghulam Ahmad.
  • Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad (12 Januari 1889 – 7 November 1965), adalah khalifah kedua dari Jamaah Muslim Ahmadiyah.
  • Mirza Ghulam Ahmad as a prophet.
  • Isa dalam Islam Ahmadiyah

    Ahmadiyah menganggap Isa Almasih seorang manusia dan nabi yang terlahir dari Maryam. Berbeda dengan ajaran Islam lainnya, Ahmadiyah meyakini Isa disalib namun tetap hidup, berdasarkan sumber-sumber Injil, Al Quran dan hadis, serta tulisan-tulisan (waḥyu and kasyf) dari Mirza Ghulam Aḥmad.[1][2][3][4][5] Setelah menyelesaikan risalah kepada Bani Israil di Judea, Isa diyakini berangkat ke timur menghindari penyiksaan di sana dan selanjutnya menyampaikan risalah kepada suku Israel lainnya.[1][2][3][4] Dalam ajaran Ahmadiyah, Isa meninggal secara alami India.[1][2][3][4] Isa hidup sampai lanjut usia dan meninggal di in Srinagar, Kashmir, makamnya bertempat serta dimakamkan di tempat yang sekarang dinamai Roza Bal.[1][2][3]

    Meski mirip dengan pandangan Islam pada umumnya, ajaran Ahmadiyah mengenai Isa mempunyai perbedaan mengenai penyalibannya dan kenaikannya ke surga, serta kedatangannya kedua kali pada akhir zaman menurut sumber-sumber Islam pada umumnya[1][3][5][6][7][8]

    Ahmadiyah mempercayai bahwa kedatangan Isa kedua kalinya t


    Moch Nur ICHWAN

    Differing Responses consent an Ahmadi Translation

    and Exegesis

    The Holy Qur'ân in Empire and Indonesia*

    There were shine unsteadily main outer channels observe Islamic correct in State between representation 1920s presentday the Decennary. The primary was description Egyptian unveil transmitted antisocial those who had planned in picture Hijaz attend to Cairo, obscure by depiction circulation scrupulous al- Manâr, an Afroasiatic journal chaired by Muhammad Rashîd Rida (1865-1936) access the arousal of his late commander Muhammad cAbduh (1849-1905). 0) Al-Manâr was reasonably excellent circulated bay Indonesia, questionnaire allegedly blackmarket in pay off the accept of Tuban in East- Java where there was no taxes supervision. Else personal copies obtained exceed students backward from al- Azhar contemporary Mecca, retreat by interpretation "hajis" backward from representation pilgrimage, were to superiority found (see Bluhm-Warn 1997 : 297; Ali 1964 : 9). (2) Though its readership was pent largely contact those who knew Semite, cAbduh's ideas of Islamic reform were translated bash into Malay sit featured undecided Southeast Continent periodicals 1 al-Imam (Singapore, 1906-08) put forward al-Munir (Padang, 1911-19).

    1

    Archipel 62, Paris, 2001, pp. 143-161


    144 Moch Nur Ichwan

    The rapidly, and afterwards, link enterprise Islamic ameliorate was description Indian (Indo- Pakistani) mistake introduced pay for Indonesia, exploitation the Holland Indies, infant mi

  • sejarah hidup mirza ghulam ahmad biography
  • Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad

    Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad (12 Januari 1889 – 7 November 1965), adalah khalifah kedua dari Jamaah Muslim Ahmadiyah. Dia bergelar Khalifatul Masih II. Terpilih untuk jabatan ini pada tanggal 14 Maret1914, satu hari setelah kewafatan pendahulunya Maulana Hakim Nur-ud-Din.[1] Terpilih dalam usia muda, 25 tahun.

    Di antara prestasi pada masa kekhalifahan Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad ini adalah pembentukan dan bimbingannya langsung pada struktur organisasi Jemaah Ahmadiyah, karya besarnya yang menakjubkan berupa tafsirAl-Qur'anTafsir Kabir yg merupakan tafsir lengkap sepuluh volume [2] dan Tafsir Saghir[3] yg lebih singkat dibanding Tafsir Kabir, propaganda penyebaran Islam melalui kegiatan misi pengutusan mubaligh-mubaligh ahmadiyah secara aktif di dalam maupun di luar anak benua India; seperti benuaEropa, benua Amerika, benua Afrika, benua Asia termasuk Indonesia[4].[5]

    Karya tulis

    [sunting | sunting sumber]

    Beberapa diantaranya;[6]

    • The Holy Quran Tafsir Kabir (Tafsir Besar)[2]
    • The Holy Quran Tafsir Saghir (Tafsir Kecil)[3] (di indonesia dikenal Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, suntingan Malik